Total Tayangan Halaman

sugeng rawuh "weLcome to my Life"

apakah di atas awan ada lampu merah dan polisi??

Rabu, 14 Desember 2011

Airbus A380

Airbus A380 yang diproduksi oleh Airbus S.A.S. adalah sebuah pesawat dua tingkat, dengan empat mesin yang mampu memuat 850 penumpang dalam konfigurasi satu kelas atau 555 penumpang dalam konfigurasi tiga kelas. Pesawat ini melaksanakan penerbangan perdana pada 27 April 2005 dan telah memulai penerbangan komersial pada akhir tahun 2007 setelah ditunda beberapa kali. Pesawat ini juga merupakan pesawat komersial (pesawat penumpang) terbesar yang pernah dibuat (dijuluki Superjumbo).
Saat pesawat pertama dibuat dan terbang mengangkasa ukuran pesawat terus dibuat semakin besar. Pada tahun 1950an Boeing memproduksi 707 yang besar. kemudian pada tahun 1970, Boeing memproduksi dan meluncurkan Boeing 747 yang berukuran lebih besar lagi. Tahun 2006, pesawat raksasa A380 baru mengangkasa.
Pesawat ini mempunyai mesin empat mesin buatan Rolls-Royce Trent-900 yang mampu memberikan daya dorong 36.280 kg atau empat mesin kipas turbo Engine Alliance GP 7200 (sebuah perusahaan patungan General Electric dengan Pratt & Whitney), dengan daya dorong 37.003 kg.

Pesawat A380 versi standar memiliki 854 kursi untuk penumpang, sementara A380-900 memiliki 1000 kursi untuk penumpang. di atas pesawat ini terdapat pusat pembelanjaan,tempat bermain anak-anak, dan fasilitas-fasilitas lainya (semua fasilitas ini disediakan sebagai opsi, tergantung pesanan maskapai).

Rancangan
Rancang bangun interior Airbus A380 berpenumpang 20 atau 60 orang berisikan peralatan lengkap kantor atau ruang tidur, kursi nyaman, cocktail bar atau ruang makan (dining room) atau relaxing zone dengan TV yang memiliki ukuran layar superbesar. [2] [3]

Mesin
Tenaga disediakan dengan pilihan mesin turbofan Rolls-Royce Trent atau Engine Alliance GP7200. Rolls-Royce Trent pada awalnya menang dalam kompetisi (dipesan lebih banyak oleh para pemesan A380) namun, Engine Alliance memulihkan penjualannya dan pada sekarang ini mesinnya mendapat setengah bagian pasar.

Fasilitas

Airbus dan maskapai penerbangan yang akan menggunakan A380 menekankan kemampuan pesawat ini yang meningkatkan kenyamanan penumpang seperti kabin yang lebih luas dan berbagai fasilitas lain seperti bar, toko-toko, bahkan kasino seperti yang diumumkan oleh Virgin Atlantic.
Namun, melihat pengalaman Boeing 747 yang dahulu juga menjanjikan hal serupa, kelihatannya ruang yang lebih luas ini kemungkinan tidak akan dipakai untuk hal-hal seperti itu namun hanya akan dipakai untuk meningkatkan kapasitas pesawat dan menekan pengeluaran. Walau begitu, dengan perhitungan kapasitas 555 kursi, A380 seharusnya bisa menghadirkan kabin kelas ekonomi yang lebih luas.
Bandara juga memerlukan modifikasi pada terminalnya untuk dapat mengakomodasi naik turunnya penumpang yang lebih banyak. Gate 2 tingkat juga bisa diharapkan untuk meningkatkan efisiensi.

F-15 Eagle

F-15 Eagle adalah pesawat tempur taktis segala cuaca yang dirancang untuk menciptakan dan mempertahankan superioritas udara dalam pertarungan di langit. Pesawat ini dikembangkan untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, dan pertama kali terbang pada Juli 1972. F-15E Strike Eagle adalah variannya yang merupakan pesawat tempur serang yang mulai dipakai pada tahun 1989. Angkatan Udara Amerika Serikat berencana untuk tetap menggunakan F-15 sampai tahun 2025.[1]

Sejarah
Pada Perang Korea, pesawat tempur Amerika Serikat yang dapat mengalahkan pesawat tempur MiG-15 Soviet hanya adalah F-86 Sabre. Kemudian pada tahun 1965, komunitas pesawat tempur dikejutkan dengan hancurnya pesawat-pesawat modern F-105 Thunderchief oleh MiG-17 era pasca-Perang Korea, pada Perang Vietnam. Intelijen Angkatan Udara Amerika Serikat kemudian mengetahui bahwa Uni Soviet sedang dalam tahap mengembangkan pesawat tempur yang lebih besar, yang dinamakan MiG-25. Pada Perang Vietnam, pesawat yang memiliki persenjataan, jarak jangkau, dan kelincahan yang cukup untuk mengalahkan pesawat tempur buatan Soviet hanyalah F-4 Phantom II. Namun, pesawat ini masih memiliki banyak kelemahan.
Angkatan Udara AS membutuhkan pesawat yang lebih baik dari F-4 Phantom. Setelah menolak program VFX Angkatan Laut AS (yang akhirnya menghasilkan F-14 Tomcat), Angkatan Udara AS membuat program mereka sendiri, yaitu FX (Fighter Experimental), dengan spesifikasi untuk pesawat tempur superioritas udara yang relatif ringan. Tiga perusahaan menyerahkan proposal, yaitu Fairchild Republic, North American Rockwell, dan McDonnell Douglas. Angkatan Udara AS mengumumkan bahwa mereka telah memilih McDonnell Douglas pada tanggal 23 Desember 1969. Disain yang terpilih menggunakan sayap ekor ganda mirip dengan F-14, namun tidak menggunakan sayap lipat.
F-15A prototip pertama, S/N 71-0280.
Versi paling pertamanya, yang diberikan nama F-15A untuk varian kursi tunggal dan F-15B untuk varian berkursi ganda, digerakkan oleh mesin yang baru, Pratt & Whitney F100, yang dapat mencapai perbandingan dorongan dengan berat rasio 1 banding 1. Meriam tanpa selongsong 25 mm Ford-Philco GAU-7 yang awalnya dikembangkan untuk pesawat ini dibatalkan karena menemui masalah pengembangan, dan digantikan meriam M61 Vulcan standar. F-15 juga melanjutkan pemakaian empat rudal Sparrow, sama seperti Phantom. Sayap tetap F-15 terpasang pada badan pesawat yang dibuat lebar dan datar, yang membantu sayap memberikan dorongan ke atas. Pengembangan F-15E Strike Eagle juga akhirnya menghasilkan pesawat untuk menggantikan F-111 Aardvark.
Namun, perdebatan di dalam tubuh Angkatan Udara Amerika Serikat mengenai F-15 yang terlalu besar sebagai pesawat tempur superioritas udara, dan dinilai terlalu mahal untuk diproduksi secara menyeluruh menggantikan F-4 dan A-7 mengakibatkan dimulainya program Light Weight Fighter (Pesawat Tempur Ringan), yang akhirnya akan menghasilkan pesawat tempur ringan F-16 Fighting Falcon dan pesawat tempur menengah F/A-18 Hornet.

Boeing 737

Pada era 60-an, pesawat penumpang berkapasitas rendah dan jarak dekat didominasi oleh BAC 1-11 dan Douglas DC-9. Boeing ketika itu dapat dikatakan tertinggal dibanding dengan pesaing-pesaingnya dalam pembuatan pesawat berjarak dekat. Pada 1964, Boeing memulai program pembuatan 737 tetapi, untuk menghemat waktu Boeing menggunakan rancangan Boeing 707 dan Boeing 727 dalam pembangunan 737. Hal ini adalah satu kelebihan bagi 737 karena lebar fuselage 737 yang didesain ini mampu memuat enam tempat duduk, lebih satu dari BAC 1-11 dan Douglas DC-9.
Boeing 737 maskapai Astraeus.
737-100 adalah desain pertama Boeing dan karena bentuknya yang pendek dan gemuk, Boeing menggelarkannya "FLUF" untuk 'Fat Little Ugly Fella' di mana pada masa yang sama, industri penerbangan memanggilnya 'Baby Boeing'. Seri -100 dan -200 dapat dibedakan dengan seri-seri yang lain dengan melihat kedudukan mesinnya yang bercantum dengan sayap pesawat. Manakala Pratt and Whitney JT8D adalah mesin asal untuk model ini
Penerbangan perdana 737 (sebuah pesawat seri 100) dilaksanakan pada 9 April 1967 dan penerbangan komersial pada Februari 1968 oleh Lufthansa. Bagi 737-200, penerbangan perdananya ialah pada 8 Agustus 1967. Akan tetapi, hanya 30 pesawat 737-100 saja yang digunakan.
Kokpit 737 awal ditampilkan di Museum of Flight di Seattle, Washington
Pada awal 1980, 737 mengalami perubahan yang besar, yaitu penggantian mesin 737 dari JT8D keCFM56. Namun, mesin ini terlalu besar dibandingkan dengan JT8D, sehingga harus dipasang dibawah sayap. Bagian bawah mesin ini terpaksa diratakan untuk tujuan kelegaan tempat. 737-300 mulai beroperasi pada tahun 1984.
Pada 1990 pula, kemunculan Airbus A320 yang dilengkapi dengan teknologi tinggi merupakan satu saingan baru bagi 737. Dan pada tahun 1993 Boeing memulai pembangunan '737 - X Next Generation (NG)'. Program ini adalah untuk pembinaan seri -600, -700, -800 dan -900.
Dalam pembuatan NG ini, perubahan dilakukan dengan merancang sayap baru, peralatan elektronik yang baru dan rancangan ulang mesin pesawat. 737 NG dilengkapi dengan teknologi-teknologi dari Boeing 777, tingkap kokpit berteknologi tinggi, sistem dalaman pesawat yang baru (diambil dari 777), dengan penambahan berupa 'wingtip' sehingga menjadi sayap lawi yang mengurangi biaya bahan bakar dan memperbaiki proses 'take-off' pesawat. Pesawat 737 NG boleh dikatakan sebagai sebuah model baru kerana ciri-cirinya yang banyak berbeda dengan seri-seri yang lama.
Pada tahun 2001, Boeing membuat 737-900 yang mampu terbang lebih jauh dam menampung penumpang lebih banyak dari 707.
Pada varian terbaru, yaitu Boeing 737-900 ER (Extended Range), cockpitnya telah dilengkapi dengan HUD (Head Up Display). Peralatan ini biasanya dipakai pada pesawat militer / pesawat tempur. Fungsinya adalah untuk mempermudah pilot dalam menentukan kemiringan pesawat baik secara vertikal maupun horizontal. Pesawat ini menggunakan layar LCD yang terpadu dalam bentuk glass cockpit. Pesawat ini menggunakan Glass Cockpit secara menyeluruh. Sistem Glass cockpit ini dipercaya akan menjadi trend bagi pesawat-pesawat baru. Lion Air merupakan launch customer pesawat ini.
Di Indonesia, Boeing 737 merupakan "standar" armada bagi maskapai-maskapai di Indonesia. Hampir semua maskapai penerbangan di Indonesia pernah dan atau masih mengoperasikan 737, baik varian "original" (seri -200) varian "Classic" (seri -300, -400, dan -500), maupun "Next Generation" (seri -800 dan -900ER) Catatan: Varian 737 yang disebut di atas merupakan varian Boeing 737 yang pernah dan atau masih beroperasi di Indonesia

Boeing 727

Boeing 727 adalah sebuah pesawat dibuat oleh Boeing. Pesawat ini dahulu merupakan pesawat paling populer di dunia untuk waktu yang lama sebelum disusul oleh saudaranya [Boeing 737]]. 727 pertama kali mengudara pada 1963.
Rancangan 727 adalah hasil kompromi antara United Airlines, American Airlines, dan Eastern Airlines atas konfigurasi pendahulunya Boeing 707. United mengingingkan sebuah pesawat empat-mesin untuk penerbangannya di bandara ketinggian-tinggi, terutama hubnya di Bandara Internasional Stapleton. American menginginkan pesawat mesin-kembar dengan alasan efisiensi. Eastern menginginkan mesin ke-tiga untuk penerbangan atas airnya ke Karibia. Akhirnya, ketiga maskapai setuju atas sebuah trijet, dan lahirlah 727.
Boeing 727 dirancang untuk dapat beroperasi di bandara-bandara yang belum berkembang (kekurangan fasilitas darat yang memadai). Sebagai contoh, 727 dilengkapi airstair, yaitu pintu masuk dan keluar yang berada di belakang pesawat tepatnya pada bagian buritan pesawat. 727 sangat populer karena mudah dan murah dalam hal perawatan, serta sesuai dengan kebutuhan maskapai pada saat itu yang menginginkan pesawat yang memadai untuk penerbangan jarak pendek hingga sedang, serta mampu mendarat di landasan pendek dengan muatan penuh, terutama untuk frekuensi tinggi dan bandara-bandara di tempat wisata (terutama di negara berkembang). Pesawat ini ditenagai oleh 3 mesin Pratt & Whitney JT8D.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management